Kenali 4 Tipe Pola Asuh Orang Tua Terhadap Anak, Kamu Tipe Yang Mana?

15.02.2022
Visual

Halo Sahabat Tupperware! Di bulan kasih sayang ini, luangkan waktu lebih yuk berbagi kasih dengan anak Anda. Evaluasi cara didik terhadap anak penting loh, untuk tau seberapa jauh dampak yang telah Anda berikan kepada anak. Jangan khawatir, setiap orang tua pasti punya cara pengasuhan yang berbeda – beda untuk anak. Kali ini, yuk kenali pola pengasuhan yang populer beserta dampaknya terhadap anak. 

Setiap pola pengasuhan memiliki cara pendekatan yang berbeda, tentunya hasilnya juga bervariasi. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KEMENPPPA) yang berfokus pada permasalahan perlindungan anak, mendorong seluruh pihak dari berbagai lapisan masyarakat untuk menjalankan pola pengasuhan positif berbasis hak anak. Jika orangtua menerapkan pola pengasuhan berbasis hak anak, hal ini akan mempengaruhi perkembangan mental anak-anak, pertumbuhan emosi, dan psikologis anak secara menyeluruh.

Pengasuhan berbasih hak anak sangat penting dilakukan untuk memenuhi kebutuhan akan kasih sayang, kelekatan, keselamatan dan kesejahteraan yang menetap, serta keberlanjutan demi kepentingan terbaik bagi anak. Adapun hal ini disarankan juga untuk menciptakan keharmonisan keluarga yang optimal. Nah, untuk itu kenal lebih jauh pola didik anak, berikut 4 jenis pola asuh pada anak:

1. Pola Asuh Permisif

Visual

Jenis pola asuh ini, mengedepakan toleransi dan penuh kesabaran. Dikenal juga dengan pola yang memanjakan anak dimana semua keinginan anak diperbolehkan. Dalam hal ini, orang tua dikenal memberikan perhatian intens, interaksi rutin dan kehangatan serta mampu menjadi teman baik untuk anak. Umumnya anak yang tumbuh dengan didikan ini memiliki pribadi yang kreatif dan mudah untuk mengekspresikan diri. Namun disisi lain, efek dari gaya pengasuhan ini apabila diterima dengan kurang baik oleh sang anak menyebabkan anak – anak kurang berdisiplin diri, memiliki ketrampilan sosial yang buruk, dan akan sangat menuntut dan merasa tidak aman.

2. Pola Asuh Otoriter

Visual

Kecenderungan dalam pola ini orang tua biasanya memaksakan kehendak dengan bersifat “kolot”, mengambil tindakan tegas dan anak diajarkan untuk berkonsekuensi pada perbuatan dengan hukuman. Dengan pola asuh seperti ini, secara positif akan membetuk anak untuk bersikap disiplin dan patuh namun untuk jangka panjang jika otoriter yang diberlakukan orang tua terlalu keras dikhawatirkan menumbuhkan rasa kecemasan, sulit berpendapat dan berujung stress karena tekanan.

3. Pola Asuh Otoritatif

Visual

Gaya asuh ini dikenal dengan pola asuh demokratis, dimana orang tua dan anak selalu bicara bersama untuk mendapatkan sebuah solusi bagi kedua pihak. Dapat dikatakan pola asuh ini merupakan gabungan dari permisif dan otoriter. Adanya keseimbangan antara kebebasan yang diberikan bagi anak dan sikap tegas yang diberlakukan oleh orang tua. Namun, melalui pola asuh ini anak diberik pengertian lebih atas aturan dan arahan yang patut ditaatinya. Kesehatan anak dalam jangka panjang akan lebih terjaga melalui pola asuh ini, hubungan orang tua dan anak juga lebih harmonis.

4. Pola Asuh Yang Tidak Terlibat

Visual

Gaya pola asuh berikut ini merupakan yang paling berbahaya bagi tumbuh kembang anak. Sifat orang tua yang acuh pada anak cenderung tidak melengkapi kebutuhan anak secara fisik maupun jasmani. Selain hanya terpenuhi kebutuhan utama layaknya sandang, pangan, papan, orang tua juga jarang meluangkan waktu bagi anaknya. Dengan pola didik seperti ini, anak cenderung memiliki gaya sendiri dalam bersikap dan kesulitan untuk dapat dengar – dengaran orang tua. Sehingga dalam jangka panjang anak sulit merasa bahagia dalam hidup mereka, atau secara ekstrim sulit berprestasi dan memiliki tujuan hidup yang jelas.

Sekarang sudah lebih tau ya pola asuh anak beserta dampaknya, semoga bermanfaat sebagai tambahan informasi dan pilihlah yang terbaik bagi anak Anda ya.  Mari #BeraniBerubah lebih baik untuk keluarga dan khususnya Anak Anda.