Membahas soal diet nggak melulu harus seputar makanan dan minuman yang kita konsumsi. Yang sedang ramai dibicarakan dan darurat adalah tentang diet plastik, terutama untuk mengurangi pemakaian bahan plastik sekali pakai. Karena tanpa disadari kita telah menggunakan plastik dalam keseharian, dan banyak sekali bahaya mengintai dari pemakaian plastik ini, lho.
Apalagi belakangan ini banyak muncul pemberitaan mengenai menumpuknya sampah plastik yang menuju ke laut dan mencemari ekosistem. Akibatnya banyak binatang laut dan burung-burung di sekitar lautan mati karena menganggap sampah tersebut adalah makanan. Mengalirnya sampah ke lautan juga akan mencemari ekosistem laut, yang juga akan mempengaruhi kadar polutan pada makanan laut yang kita konsumsi.
Yang memprihatinkan, Forbes mencatat bahwa Indonesia merupakan 1 dari 5 negara Asia penyumbang sampah plastik terbesar di dunia. Dan berdasarkan data yang diperoleh dari Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS), sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton/tahun dimana sebanyak 3,2 juta ton merupakan sampah plastik yang dibuang ke laut . Mengerikan, ya? Yuk mulai diet plastik dengan 5 langkah mudah ini:
Bawa Botol Minum Sendiri
Untuk aktivitas sehari-hari seperti sekolah, ke kampus, bekerja dan jalan-jalan, kebutuhan air minum pasti meningkat. Tak jarang di perjalanan kita merasa haus dan langsung mampir minimarket untuk membeli air minum.
Kalau airnya sudah habis, botol plastik langsung dibuang ke tempat sampah. Tahukah Anda apa yang terjadi kalau di waktu yang sama ada seribu orang yang melakukan hal serupa? Artinya akan ada seribu sampah botol plastik yang dibuang sehingga menambah tumpukan sampah tak terurai.
Nah, kalau sampah plastik sudah menggunung tidak ada yang bisa disalahkan, namun kita bisa meminimalisir dengan mengurangi penggunaan botol plastik sekali pakai.
Caranya mudah sekali, yaitu selalu membawa botol air minum dari rumah. Kalau kehausan di perjalanan tak perlu lagi mampir minimarket untuk membeli air minum, tapi cukup ambil botol dari tas dan bisa langsung diminum.
Yuk mulai hilangkan rasa malas membawa botol dengan alasan berat atau memenuhi tas, karena dengan membawa botol air minum sendiri artinya kita sudah ikut melestarikan lingkungan dan mengurangi sampah plastik.
Bawa Tas Belanja Sendiri
Coba Anda pikirkan ada berapa banyak plastik yang digunakan dalam sehari?
Belanja ke pasar dikasih kantong plastik.
Beli jajanan dikasih kantong plastik, bahkan dobel. Satu plastik untuk wadah makanan, dan satu kantong plastik lain untuk membawa
Belanja ke supermarket juga menggunakan kantong plastik
Beli makan di warung makan juga menggunakan kantong plastik
Cukup banyak, ya?
Kalau keseharian Anda seperti ini, artinya kantong plastik sudah menjadi bagian dari hidup.
Terbayangkah Anda berapa banyak kantong plastik yang dihasilkan kalau semua orang di Indonesia ini memiliki kebiasaan yang sama?
Yuk mulai sekarang setiap pergi kemanapun selalu bawa tas belanja reusable, masukkan ke dalam tas untuk berjaga-jaga seandainya mampir belanja, sehingga tidak perlu menggunakan kantong plastik yang disediakan supermarket.
Menolak Sedotan Sekali Pakai
Pergi belanja dikasih kantong plastik, beli makanan pun juga pasti akan dilengkapi kantong plastik untuk memudahkan membawa. Ada satu lagi kebiasaan yang memicu naiknya produksi sampah plastik, yaitu sedotan sekali pakai.
Nah, ayo bayangkan lagi ada berapa banyak sedotan yang berakhir ke tempat sampah di satu cafe? Apalagi sekarang banyak bermunculan kedai kopi yang menggunakan gelas plastik dan sedotan sekali pakai. Belum lagi kalau jajan bakso, saat membeli minuman dingin pun pasti si penjual akan menyodorkan sedotan sekali pakai.
Plastik termasuk jenis sampah anorganik yang tidak bisa terurai oleh alam, sehingga untuk mengurangi jumlahnya harus ada proses recycle. Padahal tidak semua warung dan kedai kopi punya sistem recycle sendiri. Sudah terbayang berapa banyak sampah plastik yang diproduksi setiap hari?
Jika kedai kopi atau warung makan belum menyediakan sedotan reusable, artinya kita sebagai konsumen harus mulai bergerak dengan cara menggunakan sedotan yang bisa dipakai berulang kali. Saat ini sudah ada banyak toko yang menjual sedotan jenis ini dalam bermacam bahan, mulai dari bambu, akrilik hingga stainless. Yang paling favorit adalah sedotan stainless, karena bahannya lebih kuat dan tidak mudah rusak. Sediakan di rumah untuk pemakaian sehari-hari dan bawalah serta saat bepergian sehingga saat ingin membeli es kopi tak perlu meminta sedotan plastik. Mudah, kan?
Bawa Kotak Makan dan Alat Makan Sendiri
Diantara sekian cara untuk mengurangi sampah plastik, yang masih jarang dilakukan adalah membawa kotak makan dari rumah. Pasti masih banyak dari kita yang membeli makanan dengan wadah kemasan plastik bahkan styrofoam yang sering digunakan para penjual untuk membungkus makanannya. Belum lagi mereka pasti akan menambahkan sendok plastik sekali pakai ke dalamnya.
Betapa mengerikan kebiasaan yang kita punya, ya?
Melihat hal ini sudah seharusnya kita mulai berbenah, apalagi sekarang sudah banyak dijual wadah makan berbahan plastik yang bisa digunakan berulang kali. Anda harus punya wadah makan ini di rumah sebagai persediaan kalau akan membeli makanan.
Mulai sekarang, beli bubur ayam, ketoprak atau bakso bawa wadah dan peralatan makan sendiri ya!
Manfaatkan Dustbag
Saat membeli tas biasanya dilengkapi dengan kantong kain tipis sebagai pembungkus. Inilah yang dinamakan dustbag. Banyak dari kita yang justru membuang si dustbag ini, apalagi kalau tas sudah rusak. Ayo jangan buang dustbag-nya, meskipun tidak dilengkapi jinjingan dustbag dapat digunakan sebagai wadah buah, sayuran dan makanan lain saat belanja ke supermarket.
Diet plastik ternyata tidak serepot yang dibayangkan, bukan? Benda penggantinya pun bisa kita dapatkan dengan mudah, bahkan kita sudah punya sendiri di rumah. Yuk mulai sekarang, untuk lingkungan lebih hijau dan bebas sampah!