Setelah lulus SMA (Sekolah Menengah Atas), saya tidak langsung meneruskan kuliah melainkan langsung mencoba peruntungan di dunia bisnis. Bisnis pertama kali yang dijalankan adalah bisnis kebutuhan untuk para perempuan seperti pakaian, make-up dan perhiasan. Pada saat itu bisnis perhiasan cukup banyak peminatnya.
Perkenalan pertama saya dengan Tupperware pada tahun 1991, saya diajak oleh teman. Dalam hati berkata “susah nih menjalankan MLM apalagi Tupperware semua barangnya mahal banget”. Awalnya konsumsi sendiri, namun karena hobi memasak maka banyak produk Tupperware yang saya gunakan . Pada suatu ketika ada tamu yang berkunjung ke rumah dan melihat masakan saya tetap awet di dalam Produk Tupperware. Saat itulah mulai banyak yang bertanya mengenai produk tersebut.
Akhirnya saya memberanikan diri untuk bergabung menjadi Sales Force Tupperware di tahun 1992. Pada saat itu saya mencoba merekrut teman-teman yang suka membeli perhiasan saya, karena mereka adalah orang kaya, maka mereka hanya membeli tapi tidak mau bergabung sebagai Sales Force Tupperware. Kemudian, berawal dari salah satu ibu yang akan meminjam uang kepada saya untuk membayar kontrakannya, akhirnya saya memberikan info agar lebih baik bergabung Tupperware karena di Tupperware, Ibu bisa mengubah hidup Ibu bersama keluarga. Akhirnya Ibu tersebut bisa membayar kontrakan rumahnya dari menjual berbagai produk dari Tupperware.
Tahun 1993 akhirnya saya berkesempatan menjadi Manager Tupperware Indonesia. Saya pun lebih giat lagi untuk terus mengadakan Party Tupperware. Di tahun 1996 saya naik level menjadi Distributor Tupperware Indonesia, tidak sia-sia perjuangan saya sampai hari ini.
Sampai hari ini yang saya lakukan adalah pendekatan kepada Sales Force dari level Consultan, Team Caption, Manager, GM dan AGM tidak saya bedakan. Semua saya perlakukan sama, karena saya mempunyai komitmen untuk jujur dan menghargai orang lain, menurut saya tidak perlu pintar dan omzet bagus yang penting mereka jujur dan berkomitmen.