Saya bergabung di Tupperware tahun 1998, berniat untuk bisa memiliki penghasilan sendiri. Setelah meminta restu dari suaminya, saya pun mulai menjalankan bisnis Tupperware.
Awalnya banyak yang mencemooh saat memulai bisnis ini, tapi dari situlah saya memiliki niatan besar untuk sukses sehingga bisa mencapai peringkat yang baik dalam bisnis ini.
Sosok saya yang dulu melankolis, pendiam dan tidak percaya diri sekarang menjadi sosok yang selalu ceria. Menurut saya, potensi diri harus dibingkai dengan kejujuran dan komitmen ke manapun kita melangkahkan kaki.
Momen berkesan saya adalah ketika pertama kali diajak oleh suami pada saat bulan madu naik pesawat, saya takut juga senang. Tapi sekarang saya bisa mengajak suami naik pesawat dan senengnya lagi saya bisa memberikan kejutan untuk suami.